Minggu, 08 April 2012

BANK TAHAN KREDIT VALAS


JAKARTA:KOMPAS  perbankan akan mengerem laju pertumbuhan kedit valuta asing pada tahun ini seiring dengan masih tingginya risiko likuiditas dari gejolak perekonmian global.
            Director head of global banking Citibank indoesia kunardi lie mengatakan saat ini kondisi likuiditas valas sedang sulit, sehingga bank-bank akan mengalami kesulitan bila memaksa penyaluran kredit valas.
            Tak pelak, bank asing semacam Citibank pun akan mengerem dalam memberikan kredit valas didalam negri.
            Oleh sebab itu, Citibank hanya menargetkan kredit valas, terutama pada korporasi, sebesar 10% - 15%.
            Menurutnya, Citibank di Indonesia tidak bias hanya mengandalkan valas dari induknya, sehingga kebutuhan likuiditas pun diperoleh dari pasar uang. Pasokan dana dari induk hanya diperoleh apabila ada kebutuhan mendesak.
            Hal senada juga disampaikan gatot m. suwondo, direktur utama PT bank Negara Indonesia  Tbk.
            Menurutnya, perseroan akan membatasi penyaluran kredit valas pada tahun ini, karena struktur pendanaan saat ini masih berisiko mismatch.
            Tahun ini kami batasi dulu. Kami mau memperbaiki struktur pendanaan.
            BNI berencana menerbitkan surat utang berdenominasi dolarAS untuk memperbaiki struktur dana valas jangka panjang.
            Gatot menambahkan kedit valas perseroan sempat melonjak pada akhir 2011, meskipun ada upaya dari menejamen untuk mengerem laju pertumbuhan.
            Dulu rasio sekitar 86% adalah rupiah dabn 14% valas. Kemudian pada 2011 rupiah 84%, dan valas 16%. Itu naik karena kuartal III tidak menggunakan kredit baru sehingga LDR [ loan ti deposit ratio] khususnya valas dari63% menjadi 88%. Rasio LDR rupiah turun dari 72% menjadi 68%, “ tuturnya.
            Data bank Indonesia per desember 2011 menyebutkan kredit valas melonjak sebesar 32,05% menjadi Rp 361,1 triliun.
            Satu sisi, dana valas hanya tumbuh 10,94% menjadi Rp386,44 triliun dari sebelumnya rp348,31 triliun. Pertumbuhan dana di dominasi oleh giro dari Rp166,95 triliun dari sebelumnya Rp152,05 triliun, sedangkan tabungan naik tipis dari Rp54,54% triliun menjadi Rp58,18 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar