Minggu, 08 April 2012

BI KEMUNGKINAN TAHAN SUKU BUNGA

JAKARTA: BANK INDONESIA        sejumlah ekonom memprediksikan rapat dewan gubernur bank Indonesia yang digelar hari ini akan memperthankan suku bunga acuan di level 5,75%, seiring dengan tingginya ekspektasi inflasi pada tahun ini karena rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.
            Ekonom senior PT bank Negara Indonesia Tbk ryan kiryanto memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan (BI rate ) di level 5,75% karena ekspektasi inflasi bulan mendatang bakal meningkat.
            “ inflasi kedepan bakal meroket pasca kenaikan harga BBM [ bahan bakar minyak] bersubsidi di tambah kenaikan TDL [ tarif dasar listrik ] 10%. Jadi, kami perkirakan BI rate tetap,” ujarnya kepada bisns kemarin.
            Menurutnya, pada semester ke dua ada kemungkinan BI rate naik karena inflasi hampir pasti naik signifikan akibat dampak dari kenaikan BBM dan tarif dasar listrik (TDL). Dia memperkirakan hingga akhir tahun BI rate bisa naik di level 6,5%.
            Namun, sambungnya, apabila BI mengendalikan  inflasi bunga acuan hanya akan naik maksimal 6,0%.
            “ itu [BI rate 6,5%] dengan catatan kalau BI dan pemerintah gagal mencegah dampak negative kenaikan harga BBM dan TDL. Kalau rendah ya maksimal BI rate 6,0%.”
            Hal senada disampaikan oleh ekonom senior ISEI mirza adityaswara. Menurutnya, untuk mengantisipasi kenaikan inflasi karena BBM dan pelemahan rupiah BI rate cenderung akan ditahan.
            Ekonom kepala PT bank danamon Tbk anton H. gunawan menyampaikan bank sentral akan membuat keputusan perubahan bunga acuan setelah melihat hasil APBN-P 2012 dan juga inflasi april setelah kenaikan BBM. “ pada saat ini inflasi akan ditahan di level 5,75%,” ujarnya.
            BI sebelumnya menyampaikan kenaikan harga bahan bakar minyak tak akan berdampak langsung terhadap suku bunga perbankan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar